NIOD – Indonesian Newspaper Project

2013-06-17_101807

Indonesian Newspaper Project adalah sebuah proyek digitalisasi yang dilakukan yang oleh NIOD (Netherlands Institute for War Documentation) dengan berfokus pada arsip koran-koran yang beredar di Hindia Belanda-Indonesia pada periode 1930-1950. Periode ini adalah periode menarik dan penting baik untuk dunia maupun Indonesia sendiri, periode dimana terjadi Perang Dunia II dan lahirnya Republik Indonesia. Penggunaan teknologi informasi dengan media internet ditambah tidak dibutuhkan akun khusus untuk mengakses isi proyek ini membuatnya sangat istimewa, fasilitas pencarian juga tersedia dengan berbagai parameter.

Tampak ada usaha keras dari pihak Belanda dalam menjaga arsip dan membuatnya tersedia untuk digunakan oleh publik. Keseriusan Belanda dalam menjaga arsip dan memanfaatkannya bukan hanya pada era modern sekarang. Di karya Pramoedya Ananta Toer yang terkenal sebagai Tetralogi Pulau Buru, pada  novel Rumah Kaca tokoh utamanya yang bernama Pangemanann adalah seorang mantan komisaris polisi yang bekerja sebagai juru arsip di Algemene Secretarie.  Algemene Secretarie sendiri merupakan lembaga penting pada masa Hindia Belanda yang bertugas mengumpulkan, memproses dan memproduksi informasi di Hindia Belanda. Lembaga ini merupakan lembaga penghubung antara penguasa Hindia Belanda (Gubernur Jenderal) dengan pemerintah pusat Belanda di Hague (khususnya Kementerian Koloni). Dari novel tersebut kita mendapatkan cerita bagaimana seriusnya pihak Belanda mengurus dan memanfaatkan arsip bahkan pada era dimana teknologi digital masih sangat langka

Keseriusan menjaga dan memanfaatkan arsip adalah hal yang masih langka dilakukan oleh Indonesia dimana banyak arsip penting yang dibiarkan tak terurus dan sulit diakses publik, bahkan hilang tidak jelas rimbanya. Ada sebuah cerita yang pernah saya dengar banyak koleksi film photo IPPHOS (Indonesian Press Photo Service) dibiarkan terlantar atau bahkan hilang, padahal koleksi photo IPPHOS banyak sekali merekam tokoh maupun peristiwa sejarah Republik Indonesia. Soal koleksi photo IPPHOS yang hilang ini pernah juga disampaikan oleh Harry A. Poeze di buku Tan Malaka, Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia. Semoga kita dapat belajar lebih banyak bagaimana menjaga, memanfaatkan arsip dan menyediakannya untuk diakses dengan mudah oleh publik.

Pranala luar:

2 Respons

Ada 2 respons untuk “NIOD – Indonesian Newspaper Project”.

  1. Komentator

    Halaman “Indonesian Newspaper Project”-nya udah ga bisa dibuka ya, om?

    1. Vicong

      Iya saya pun coba akses hari ini sudah tidak ada 🙁

Beri Respons